Bismillah,
Assalamu’alaikum semuanya?
Alhamdulillah hujan turun di kota Kebumen tercinta saat ini setelah beberapa hari cuaca panas menghantui, akhirnya sejuk kita nikmati sekarang. Setelah lama pula saya tak menulis, ingin rasanya menulis kembali karena kerinduan tak tertahakan pd blog ini hehe 🙂 .
Kali ini saya akan share pengalaman meminta balik uang tilang saat saya sedang driving Kebumen-Sukabumi PP via jalur selatan. Sebenarnya terjadinya kejadian ini sudah lama mungkin 2 atau 3 tahun lalu & saya berniat ingin menuliskannya tetapi Qadarulloh baru kali ini terlaksana. Bila teringat kejadian ini maka saya hanya bisa tertawa sendiri karena memang lucu karena biasanya kita “buang” uang pd oknum Polisi saat ditilang tetapi saya kebalikannya loh. Berikut ceritanya…

Suatu hari saya mendapat order dari Pakdhe untuk mengantarkan keluarga beliau ke Mahad Pondok Pesantren Ar Rayah di Sukabumi sana, bagi warga Sukabumi insya Alloh tahu tempat tsb. Menggunakan mobil Avanza pinjaman milik saudara sepupu yg lampunya berwarna putih menyilaukan tetapi saat dipakai di malam hari malah jalan tak tampak jelas & sangat berbeda dg lampu warna kuning konvensional. Ternyata lampu putih sangat tak recommended dipakai jarak jauh ckck.
Kami berangkat ke Sukabumi dari Kebumen setelah shalat Isya, sengaja memilih malah hari yg lebih sepi & cuaca lebih sejuk sehingga membuat comportable driver & passengernya.Dengan segala persiapan kami berangkat & tanpa berhenti hingga nanti sampai di spbu sebelum masuk tol Bandung untuk shalat Subuh sejenak. Enaknya jalan malam yaitu tak ada macet & bisa maksimal bawa mobilnya, eits maksudnya maksimal itu bukan ngebut loh karena saya mentok speed 80 kph demi safety meski mobil bisa berlari lebih dari itu. Pun saat masuk tol Cileunyi speed rata2 antara 80-90 kph & nanti exit tol di pintu yg saya lupa namanya & yg jelas mengarah ke kota Cianjur.
Perjalanan menuju kota Cianjur pun kita lakukan selepas Subuh, kawasan hutan & bukit kapur kita lewati. Di jalanan yg mayan sempit & kurang bagus aspalnya dilewati banyak orang bahkan truk tua Toyota muatan batu kapur pun hilir mudik lewat. Masuk kota Cianjur & saya agak kesusahan mencari jalan menuju Sukabumi karena petunjuk arah tak jelas. Bertanya pada penduduk sekitar menjadi solusi di saat itu, saya bertanya arah ke Cibadak Sukabumi pd orang2 & Alhamdulillah kita sampai selamat sekitar jam 9 pagi.
Setelah bussines di Mahad tsb selesai lalu kita lanjut pulang ke Kebumen setelah menginap semalam di Mahad. Kita meluncur pada pagi hari sekita jam 8 & kita kembali menyusuri jalan yg sama ketika berangkatnya. Perjalanan lancar hingga kita nanti sampai di daerah Cianjur mungkin & kita terpaksa berhenti karena sedang ada razia oleh Polisi Lalu Lintas. Saya ingat daerah razia tsb adalah banyak orang jualan di sebelah kiri kanan jalan & sepertinya daerah pabrik.
Kita menepi setelah diberi aba2 oleh pak Polisinya, lalu saya ditanya kelengkapan surat & saya berikan STNK & SIM A saya. Lalu sesuatu terjadi setelah ini, Polisi bilang bahwasanya pajak mobil Avanza ini telat! saya pun kaget setengah mati mendengar perkataan polisi ini. Lalu saya disuruh ke pos polisinya untuk “berdialog”. Memang saya akui saya tak mengecek tentang STNK tsb sebelum berangkat & tetapi saya merasa tenang karena pemilik Avanza tsb tak bilang kalau pajaknya telat. Berbagai alasan saya sampaikan pd Polisinya karena memang saya tidak tahu & ini memang mobil pinjaman. Hingga lelah saya beralasan & tentu saja pak Polisi tak mau menerima alasan saya. Akhirnya daripada berbuntut panjang & perjalanan masih sangat jauh maka saya ambil jalan “damai” & disepakatilah hukuman 100 ribu rupiah. Saya beri uang damai tsb lalu pergi dg sumpah serapah pd Polisi tsb.
Setelah pergi dari razia belum jauh, eh Pakdhe mengecek kembali STNKnya & kami terkejut saat mendengar Pakdhe bilang kalau mobil ini tak telat bayar pajak! Ternyata slip pajak yg baru terlipat ke dalam & yg tampak adalah slip pajak tahun lalu. Pantaslah Polisi mengira mobil kami telat karena membaca slip pajak STNK yg lama. Lalu saya cek kepastian STNK berdasar petunjuk dari Pakdhe lalu saya putuskan putar balik ke razia tadi untuk mengambil uang Rp 100 ribu!!!!
Akhirnya kami tiba kembali ke tempat razia tadi, kita diperiksa lagi oleh Polisinya & setelah dicek semuanya tak ada masalah alias masalah pajak telat tak ada. Kemudian saya menuju Polisi tadi yg menilang saya & saya perlihatkan slip pajak STNK Avanzanya. Polisi tsb melihat slip STNKnya lalu bertanya pd saya kenapa tadi tidak ada? lalu saya jawab bila slip kertas tsb terselip di dalamnya. Uang Rp. 100 ribu dikasihkan ke saya dari pak Polisi tadi, kemudian saya bergegas pergi & lanjut pulang ke Kebumen. Saat di perjalanan setelah razia kami tertawa sepuasnya karena kejadian minta uang tilangnya, uang Rp. 100 ribu bagi sayapun besar nilainya so saya ambil lagi deh toh saya tak salah kok hehe 😀 .
Dari kejadian tsb saya ambil hikmah yaitu sebelum melakukan perjalanan harus saya cek dulu STNKnya, bila bermasalah seperti telat maka jangan dipakai kendaraannya. Apalagi bila tak punya SIM maka siap2 di sikat di jalanan hehe 😀 . Hingga akhirnya kita sampai di Kebumen sekitar pukul pukul 5 sore & tanpa ada razia lagi di jalanan kecuali di Cianjur itu tadi.
Demikian cerita tentang pengalaman saya saat meminta kembali uang tilang di Cianjur, lanjut ketemu di tulisan lain.
Terima kasih & Wassalamu’alaikum