Test Ride Kawasaki KLX 150 S (1)

Assalamu’alaikum semuanya? gimana kabarnya nih Linuxer serta Otomotifer?

Lama banget kiranya saya tidak menulis sesuatupun di blog ini, sampai-sampai saya lupa kapan terakhir menulisnya hahaha :D. Oh iya teman-temanku yg tersayang, saya hendak bertanya pd kalian adakah yg pernah naik & mengendarai langsung motor trail?atau jangan-jangan teman-teman belum tahu apa itu motor trail yah hehehe.  Berikut saya akan tulis sesuatu yg berhubungan dg yg saya  tanyakan tadi yaitu tentang motor trail, tepatnya pengalaman mengendarai motor trail Kawasaki KLX 150 S fresh from dealer.

Sebelumnya saya ingin memberi tahu teman-teman bahwasanya saya belum pernah sekalipun mengendarai motor trail. Motor yg identik dengan sosok yang tinggi dengan jok & tangki yang kecil, ban pacul yang sekilas mirip mangga yang dibelah belah serta ridernya yang memakai helm yg khas itu sangatlah asing bagi saya. Kadang sesekali saya melihat rombongan motor trail yg lengkap dg baju, sepatu serta helm yg akan melakukan touring off road yg minim perlengkapan sein & sepatbor belakang. Saya pun berulang kali berpikir apa enaknya naik motor tinggi kek gitu & apakah enak dipakai untuk harian yg hanya dipakai untuk ke pasar beli beras atau dipakai ke masjid untuk mendatangi panggilanNya atau untuk sekedar balapan liar di jalanan untuk mencari angin segar? 😀

Karena rasa penasaran saya yg begitu tinggi serta akibat dari melihat banyaknya motor trail khususnya Kawasaki KLX yg bersliweran di jalanan maka membuat saya untuk mencari tahu infonya melalui internet & didapatlah info tentang motor trail yg dijual di pasaran yg dibuat oleh pabrikan Kawasaki yaitu Kawasaki KLX 150 S. Motor trail yg hanya merk Kawasaki yg menjual di pasaran Indonesia itu memiliki volume 150 cc dg 5 persneling & memiliki kompresi tinggi sekitar 9.5:1  yg mengharuskan untuk minum pertamax. Sempat kaget juga saat melihat harga yg ditawarkan di website resmi Kawasaki Indonesia itu yaitu 24 juta untuk KLX 150 & 58 juta untuk KLX 250 !!. Di website itu saya juga melihat sosok trail yg memakai ban biasa(bukan ban pacul) yg bernama Dtracker yg harganya mahal juga & memakai sok depan upside down yg bikin ngiler. Motor Dtracker itu hanya berbeda pada  besar velgnya ya, bannitu 14 inci ya serta sudut kemiringan sokbreker depan yg lebih tegak karena untuk pemakaian di jalan. Akan tetapi saya tidak terlalu suka motor Dtracker & lebih condong ke KLX yang pure off road. Saking sukanya KLX sampai-sampai saya menyimpan foto motor tsb yg terdapat di website Kawasaki Indonesia. Adapun foto yg paling saya suka yaitu foto KLX warna hitam yang sedang menerjang sungai sampai-sampai 3/4 bodinya terendam air hehe 😀 .

joz

Adapun sekitar 2 atau 3 minggu yg lalu saat mencuci apv Carry pada sore hari saya kaget tak terkira karena datang mobil pick up L300 yg membawa motor trail berwarna Hijau bermerk Kawasaki yang bodinya masih tertutup plastik itu. Dan ternyata yg membeli motor KLX 150 itu adalah kakak saya sendiri yg kerja di JKT sebagai fotografer, weleh weleh. Sesaat kemudian motor baru KLX itu pun diturunkan dg susah payah karena berat & tinggi, sampai-sampai jempol saya berdarah karena saat membantu menurunkan jempol saya masuk ke sproket belakangnya :(.

Selanjutnya tibalah waktu pengecekan motornya,meskipun motornya masih bau kencur dg tanda speedometer yg masih perawan maka wajib diperiksa untuk memastikan semua komponennya sehat alias tak ada cacat. Meskipun motor KLX ini bukan miliki saya maka harus tetap diperiksa dg teliti karena harganya mahal euyyyyyy & milik saudara saya sendiri 😀 .

Fase pertama saya periksa pada bodi & catnya, saya mendapati bagian pd bodi belakang yg berwarna putih yg biasanya bodi tsb dipasang nomor start. Pada bodi KLX belakang tsb saya melihat ada warna hitam samar-samar yg agak besar &  kemungkinan muncul karena bergesekan dg sesuatu. Saya menilai itu dg nilai minus & saya sudah bilang kepada Bapak saya yg menerima & pd sopir yg mengantarkan motor itu.

Selain cacat pd bagian bodi belakang yg berwarna putih itu saya juga menemukan posisi sein belakang yg tdk lurus alias ada yg sudah miring ke bawah sedikit . Bagian sein yg sebelah tampak  lurus &  yg sebelah menunduk gitu. Sayapun memberi nilai minus lagi pada motor KLX & sayapun sudah lapor Bapak saya.

Masih di pengecekan pada bodi, saya menemukan lagi nilai minusnya yaitu tampilan jeruji motor tidak mengkilap seperti jeruji yg benar-benar baru. Di bagian jeruji velg motor baik depan atau belakang sudah ada bagianyg ada noda kotor gitu yg biasanya timbul karena jarang dibersihkan. Jeruji yg benar-benar baru itu mengkilap kromnya tanpa ada noda sedikitpun.

Lanjut ke Fase ke dua yaitu pengecekan mesin, saya teliti mesinnya & saya dapati pd bagian persneling ada noda oli gitu. Saya takut bilamana noda itu adalah oli yg bocor & itu saya nilau minus & saya lapor Bapak juga.

Saya juga mengecek mesin dg mencoba menghidupkannya dg starter tendang & hasilnya gak bisa hidup, berulang kali saya coba & hasilnya sama. Sayapun memberi nilai minus lagi.

Dan akhirnya ke fase terakhir pengecekan motornya yaitu dg mengendarainya langsung di jalanan & saya dapati ada bagian yg sangat mengecewakan yaitu posisi setangnya miring ke kanan. Maksudnya yaitu  posisi setang sebelah kanan itu agak mundur & sebelah kiri maju. Posisi setang yg tdk sempurna itu sangat kentara sekali & membuat tdk nyaman saat riding. Saya pun merasa sangat kecewa dg keadaan semuanya tersebut & saya nilai motor tsb adalah barang cacat & saya mengusulkan kepada Bapak saya agar dikembalikan & diganti dg unit yg baru.

Saat itu saya juga heran kenapa motor KLXnya diantar menjelang waktu magrib yg notabene sudah mulai gelap gitu. Satu hari berselang motor itu dijemput oleh dealer “M” & Bapak saya pun meminta penggantian unit baru kepada dealer itu.

Selang beberapa hari, Bapak & saya disuruh ke dealer pd tengah hari. Di dealer tsb entah supervisor atau bukan menyuruh kami untuk mengetes lagi motor KLX 150 yg kemarin itu. Si pegawai tsb berkata bahwa kemiringan posisi setang sudah diperbaiki & katanya sudah lurus. Tak percaya begitu saja , sayapun mencoba mengetesnya langsung & saya dapati hasil yg sama yaitu masih miring posisi setang. Sayapun agak jengkel karena keadaan tsb & ditambah lagi saat mengetes itu motornya kehabisan bensin! . Dan juga pegawai itu berkata tentang noda oli di bagian persnelingnya yg katany itu adalah noda gemuk yg meleleh.

Setelah kembali ke dealer usai mengetesnya,sayapun bilang ke Bapak saya kalau setangnya masih miring. Saya juga bilang ke Bapak saya andai saya yg membeli motor ini maka saya tak akan menerima motor cacat ini. Seolah tdk percaya dg hasil pengetesan saya ini si pegawai itu memanggil seorang mekaniknya yg mungkin kepala mekanik. Si mekanik itu berkata bahwasanya setangnya sudah lurus & sudah dibongkar. Saya tetap bersikukuh dg pendapat saya bahwa setang motor itu masih miring & itu membuat tdk nyaman saat berkendara. Saat itu si pegawai itu malah meledek saya dg berkata bahwa mungkin pendapat saya itu karena sugesti saat menjajal setang yg  tdk proporsional itu. Saya pun kecewa berat dg perkataan pegawai sok tahu itu & saya minta agar diganti. Selepas itu motor KLXnya pun dimasukan & kami duduk sambil menunggu.

Saya & Bapak saya menunggu pegawainya dg sangat lama & sangat membuang waktu. Kami hanya disodori 2 botol teh & dicuekin sama sekali. Karena saking lamanya menunggu kami pun pulang & Bapak saya ngomong kalau motornya diganti saja meski harus menunggu waktu untuk kedatangan unitnya yang kata pegawainya stoknya sedang kosong.

Selang beberapa hari dg ketidakpastian kapan motor KLX itu datang tiba-tiba datang mobil pick up yg membawa  KLX 150. Saya amati dari dekat saat motor itu hendak diturunkan maka saya yakin kalau motor yg datang kali ini adalah unit yg dulu. Saya pun kecewa berat dg dealer tsb. Asal tahu saja yg mengantarkan motor itu ada 2 orang & semuanya diam seribu bahasa & seolah gak mau bicara. Pada saat saya hendak mengujinya langsung di jalanan saya pun mendapati posisi setangnya masih cacat & saat kembali ke rumah mobil pickup itu sudah minggat! . Padahal saya hendak komplain lagi pada pegawainya, eh malah keburu minggat.

Akhirnya kamipun menerima dg pasrah motor KLX 150 Hijau seharga 24 juta tsb & saya bilang ke Bapak saya jangan pernah datang ke dealer itu lagi. Kami sudah malas untuk komplain & sangat membuang waktu serta tenaga itu.

Dari semua yg saya uraikan di atas itu adalah nyata & bukan rekayasa. Saya tak bermaksud membuat sensasi apapun & murni hanya menuntut hak sebagai seorang konsumen yg ingin mendapatkan produk yg benar-benar baru & sehat.

Untuk test ride KLX 150 S akan saya tuliskan lagi di postingan selanjutnya 😀

8 tanggapan untuk “Test Ride Kawasaki KLX 150 S (1)

  1. wah itu kok diler tidak menungsiawi beud si, masa tamu di kasih botol teh doang, gak pakai tehnya,,wah kapan-kapan aku mau nyalesin teh lah ke dealer tsb, barang kali dealernya kehabisan teh….

    Suka

  2. Kawasaki magelang ya? Kalo di situ mah emang parah pelayanannya, ga usah repot lapor ke pusat, ga bakal ditanggepin. Uda coba sendiri saya.

    Suka

Tinggalkan komentar